Share:
Kegiatan KampusSeputar Kampus

157 Mahasiswa ITB Yadika Pasuruan Jalani Studi Ekskursi ke Bali, Belajar dari Industri hingga Wisata Edukatif

Bali, 5–7 September 2025 – Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) Yadika Pasuruan baru saja menyelenggarakan kegiatan Studi Ekskursi ke Pulau Bali. Acara yang berlangsung selama tiga hari ini diikuti oleh 157 mahasiswa lintas program studi dengan pendampingan para dosen, antara lain Bapak Rayhan, Pak Elsa, Pak Ishak, Bu Erri, dan Bu Khusnul.

Kegiatan yang digelar pada 5–7 September 2025 ini dirancang untuk memberikan pengalaman belajar langsung di luar kelas. Dengan mengusung konsep learning by doing, mahasiswa diajak berinteraksi dengan dunia industri sekaligus menikmati wisata edukatif di sejumlah destinasi populer Pulau Dewata.

Belajar dari Industri, Menikmati Kebersamaan

Hari kedua menjadi momen penting saat rombongan mahasiswa melakukan kunjungan ke Pabrik Pie Susu Dewata Agung dan Pabrik Coklat Chocland Bali. Dari sana, mahasiswa memperoleh wawasan tentang proses produksi, manajemen usaha, hingga strategi pemasaran produk lokal yang mampu bersaing di pasar wisata.

Selain itu, perjalanan juga diisi dengan kunjungan wisata edukatif ke Tanah Lot, Tanjung Benoa, Pantai Pandawa, hingga Bedugul. Aktivitas belanja oleh-oleh di pusat suvenir khas Bali seperti Jogger dan Krisna menambah keceriaan suasana. Tidak hanya belajar, mahasiswa juga menikmati momen kebersamaan yang mempererat solidaritas lintas prodi.

Refresh dan Kesiapan Menyongsong Skripsi

Respon mahasiswa menunjukkan antusiasme tinggi. Banyak di antara mereka mengaku kegiatan ini memberi energi baru setelah menjalani PKL dan KKN, sekaligus menjadi penyegaran sebelum menghadapi skripsi. Perpaduan belajar, rekreasi, dan kebersamaan menghadirkan pengalaman yang lengkap: intelektual, emosional, sekaligus sosial.

Teori Experiential Learning: Jembatan antara Teori dan Praktik

Sejalan dengan teori Experiential Learning yang dikemukakan oleh David Kolb, kegiatan studi ekskursi ini menjadi jembatan penting bagi mahasiswa ITB Yadika Pasuruan untuk mengintegrasikan teori yang mereka dapatkan di kelas dengan pengalaman nyata di lapangan. Melalui siklus belajar—mengalami, merefleksi, menganalisis, hingga mencoba—mahasiswa tidak hanya memahami konsep, tetapi juga mampu menginternalisasikannya dalam konteks kehidupan nyata.

Suara Dosen Pendamping

Dosen pendamping, Pak Rayhan, menyampaikan apresiasinya terhadap antusiasme mahasiswa. “Kami melihat sendiri bagaimana mahasiswa begitu bersemangat mengikuti setiap agenda, baik saat kunjungan industri maupun ketika menikmati wisata edukatif. Inilah nilai tambah studi ekskursi—belajar tidak lagi terbatas di ruang kelas, melainkan bisa diperoleh dari perjalanan yang penuh pengalaman nyata,” ungkapnya.

Branding ITB Yadika Pasuruan

Melalui studi ekskursi ini, ITB Yadika Pasuruan menegaskan komitmennya dalam menghadirkan pembelajaran kontekstual yang selaras dengan kebutuhan zaman. Kampus tidak hanya fokus pada teori akademik, tetapi juga aktif memberikan ruang bagi mahasiswa untuk menyerap pengalaman praktis, memperluas wawasan, serta membangun jejaring.

Dengan semangat itu, studi ekskursi 2025 bukan sekadar perjalanan ke Bali, tetapi juga bagian dari strategi kampus untuk mencetak lulusan yang adaptif, kreatif, dan siap bersaing di dunia nyata.

“Belajar bisa dari mana saja, termasuk dari sebuah perjalanan.”

Uripi iku Urup. Setiap kata adalah cahaya. Semoga catatan kecil ini menjadi sedekah yang menyalakan kebaikan bersama.

Salam hangat dan hormat.

Dr. Agus Andi Subroto
Ketua Dewan Redaksi ITB Yadika Pasuruan.
Surabaya, 09 September 2025.

Related Posts