Kepemimpinan di era digital: teori atau praktik?
Dari mana mahasiswa belajar kepemimpinan di era digital saat ini? Apakah cukup dengan sekadar menggulir layar ponsel, menonton video tentang kepemimpinan di YouTube, mendengarkan podcast, atau membaca artikel terkait leadership?
Tentu saja, semua itu dapat menambah wawasan tentang konsep kepemimpinan. Namun, kepemimpinan sejati tidak hanya dipelajari, melainkan harus dipraktikkan. Mahasiswa perlu terlibat langsung dalam berbagai kegiatan kepemimpinan, baik melalui organisasi intra kampus maupun dengan aktif berpartisipasi dalam kegiatan kemahasiswaan.
Sebagai bagian dari upaya membekali mahasiswa dengan keterampilan kepemimpinan yang mumpuni, BEM ITB Yadika Pasuruan menginisiasi kegiatan Latihan Kepemimpinan Manajemen Mahasiswa (LKMM). Kegiatan ini diselenggarakan pada 1-2 Februari 2025 di New Start Hotel Trawas, menghadirkan pembicara kompeten untuk membentuk pemimpin masa depan yang profesional, solid, dan inspiratif.
LKMM: membangun pemimpin yang berkualitas.
Kepemimpinan bukan sekadar konsep, tetapi sebuah praktik yang harus dijalani dalam kehidupan sehari-hari. Terlebih bagi aktivis mahasiswa, kepemimpinan adalah bagian dari proses belajar, bertumbuh, dan berkontribusi dalam organisasi intra kampus.
Kegiatan LKMM ini diikuti oleh 31 mahasiswa pengurus aktif BEM ITB Yadika Pasuruan dan 15 mahasiswa pengurus ORMAWA, yang terdiri dari Himpunan Mahasiswa Teknologi Informasi (HIMATIF) dan Himpunan Mahasiswa Hukum dan Bisnis (HIMABIS).
Selama dua hari, para peserta mendapatkan materi yang dirancang untuk memperkuat keterampilan kepemimpinan mereka, antara lain:
1. Keorganisasian dan Leadership, disampaikan oleh Rafly Raihan Al Khajri, S.H.
2. Public Speaking dan Entrepreneurship, disampaikan oleh Rahardian Satya Mandala Putra, S.H
Menariknya, kedua pemateri masih berusia muda dan tidak terlalu jauh dari para peserta dalam hal pengalaman akademik. Hal ini menciptakan atmosfer yang lebih dekat dan inspiratif, di mana peserta dapat melihat secara langsung bagaimana kepemimpinan, prestasi, dan kontribusi dapat dimulai sejak dini. Semangat yang ditularkan oleh para pemateri menjadi pemantik motivasi bagi mahasiswa ITB Yadika Pasuruan untuk meraih pencapaian serupa.
Mengasah kepemimpinan melalui aksi nyata.
Menjadi pemimpin dan aktivis mahasiswa bukan hanya soal memahami teori kepemimpinan, tetapi juga menguasai keterampilan praktis. Seorang pemimpin harus mampu mengorganisir kegiatan, menyampaikan ide secara sistematis—baik secara lisan maupun tulisan—serta mengambil keputusan yang tepat dalam berbagai situasi.
Melalui LKMM, mahasiswa tidak hanya memperoleh wawasan teoritis, tetapi juga berlatih langsung dalam mengelola organisasi. Panitia telah menyusun agenda dengan cermat agar peserta dapat mengembangkan kemampuan kepemimpinan mereka secara maksimal. Dengan demikian, para pengurus BEM dan ORMAWA tidak hanya memahami konsep kepemimpinan, tetapi juga mampu mengimplementasikannya dalam berbagai aktivitas kampus.
Setelah dua hari ditempa melalui berbagai sesi yang menantang, peserta kembali ke kampus ITB Yadika Pasuruan dengan semangat baru. Mereka siap membawa perubahan, memperkenalkan kampus melalui berbagai kegiatan produktif, serta membangun ekosistem organisasi yang lebih dinamis dan inovatif.
Menjadi pemimpin, menjadi teladan.
Di mana pun Anda berada, banggalah menjadi bagian dari Kampus ITB Yadika Pasuruan. Sebagai pengurus BEM dan ORMAWA, Anda berada di garda terdepan, membawa visi kepemimpinan yang kuat, serta menunjukkan kualitas terbaik dalam diri Anda. Dengan bekal ilmu, keterampilan, dan semangat yang telah diperoleh, mari bersama-sama membangun kampus ini semakin dikenal melalui karya dan aksi nyata.
Jaya selalu untuk Kampus ITB Yadika Pasuruan!
Salam hormat,
Dr. Agus Andi Subroto
Ketua Dewan Redaksi
ITB Yadika Pasuruan
9 Februari 2025
Ruang Inspirasi Rumah Rungkut Surabaya