Mahasiswa ITB Yadika Pasuruan senantiasa ditumbuhkan dengan semangat fighter. Bukan hanya ketika duduk di ruang kuliah, melainkan juga dalam menapaki seluruh proses hidup. Semangat yang positif menjadi energi yang efektif sekaligus efisien untuk membentuk diri menjadi versi terbaik.
Semangat itu kini diwujudkan oleh Najib dan Faiz, dua mahasiswa Program Studi Manajemen Fakultas Hukum dan Bisnis ITB Yadika Pasuruan, yang sedang memasuki masa karantina dalam ajang bergengsi pemilihan Duta Wisata Pasuruan. Menjadi duta bukan perkara sederhana. Panitia menuntut lebih dari sekadar kelengkapan administratif. Kompetensi diri dinilai secara utuh: karakter yang kuat, attitude yang terjaga, soft skill yang menonjol, hingga penguasaan bahasa Inggris sebagai syarat mutlak.
Bagaimana Najib dan Faiz menilai dirinya sendiri berakar pada mindset. Keyakinan bahwa semua peserta datang dengan potensi yang sama menjadi modal utama. Maka yang membedakan hanyalah kesungguhan untuk membayar harga, keberanian untuk belajar, dan keyakinan untuk terus melangkah. Di sinilah teori growth mindset ala Carol Dweck menemukan relevansinya: siapa pun bisa menjadi apa pun, asal bersedia berproses.
Namun pembelajaran tidak berhenti pada mahasiswa. Dosen pun dituntut untuk tidak sekadar aktif di dalam kampus. Teladan nyata diperlukan: membangun jejaring lebih luas di asosiasi, organisasi eksternal, dan forum-forum yang memungkinkan penguatan Tridharma Perguruan Tinggi. Mahasiswa hanya bisa bersemangat bila dosennya lebih dahulu memberi contoh.
Visi kolektif ini menjadi fondasi ITB Yadika Pasuruan. Bila setiap civitas akademika konsisten memberi kontribusi terbaik, tak perlu diragukan lagi: kampus ini akan tumbuh sebagai jujugan favorit lulusan SMA/SMK, baik di Pasuruan maupun Jawa Timur. Dari ruang kuliah, dari organisasi mahasiswa, hingga ajang-ajang prestisius seperti pemilihan duta wisata—semua menjadi jalan menuju perubahan.
Kini, harapan tertuju pada grand final Duta Wisata Pasuruan yang akan digelar pada 18 Oktober 2025. Semoga Allah SWT meridai, dan salah satu duta dari ITB Yadika Pasuruan terpilih membawa pulang kebanggaan. Namun lebih dari sekadar kemenangan, proses ini adalah bagian dari perjalanan panjang. Yang sedang dibangun bukan hanya seorang duta wisata, melainkan duta perubahan: mahasiswa yang lahir dengan semangat fighter, mindset juara, dan keberanian untuk mengubah masa depan.
Urip iku Urup. Setiap kata adalah cahaya. Semoga catatan kecil ini menjadi sedekah yang menyalakan kebaikan bersama.
Salam hangat dan hormat.
Dr. Agus Andi Subroto
Dekan FHB ITB Yadika Pasuruan.
Surabaya, 29 September 2025.👍🙏



