Share:
Kerjasama KampusSeputar Kampus

Menyemai Kolaborasi, Menuai Prestasi: Jalan Panjang Kampus Swasta di Jawa Timur

Prestasi dosen FHB ITB Yadika Pasuruan kembali menginspirasi. Melalui hibah Kemdiktisaintek kolaboratif dengan UMSIDA dan Universitas Internasional Semen Padang, lahir bukti bahwa semangat sinergi mampu menembus keterbatasan kampus swasta. Inisiatif ini tidak hanya mendukung implementasi Tridharma Perguruan Tinggi, tetapi juga membuka jalan bagi AFEBSI Jawa Timur untuk memperkuat jejaring dan membangun ekosistem akademik yang berdaya saing nasional maupun internasional.

Di tengah kesibukan pagi, kabar membahagiakan datang dari Fakultas Hukum dan Bisnis ITB Yadika Pasuruan. Salah satu dosen kami, Ibu Ufi Rumefi, berhasil meraih Hibah Kemdiktisaintek bersama tim kolaborator: Bapak Ali Akbar, Bapak Rohman Dijaya, dan Ibu Intan Rohma Nurmalasari dari Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (UMSIDA), serta mahasiswa dari Universitas Internasional Semen Padang. Program pengabdian masyarakat ini dilaksanakan di Desa Pelintahan, Binangun, Pasuruan.

 

Capaian ini lahir dari inisiatif murni para dosen, yang berani melampaui batas institusi dan membuktikan bahwa semangat kolaborasi mampu menembus sekat kompetisi.

Tantangan Kampus Swasta: Dari Keterbatasan Menjadi Keunggulan

Prestasi ini bukan sekadar catatan pribadi. Ia adalah bukti nyata bahwa kampus swasta, meski sering dihadapkan pada keterbatasan sumber daya, tetap mampu melahirkan karya yang membanggakan. Persaingan dengan perguruan tinggi negeri, tuntutan akreditasi yang kompleks, hingga keterbatasan finansial menjadi tantangan sehari-hari. Namun justru dalam keterbatasan itu lahir daya juang dan inovasi.

Tridharma dan Kolaborasi: Jalan Menuju Keberlanjutan

Tridharma Perguruan Tinggi—pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat—tidak lagi relevan bila dijalankan secara terpisah. Hibah kolaboratif ini memberi pelajaran berharga: kerja bersama menghasilkan capaian lebih besar dibanding upaya individual. Inilah esensi dari Collaborative Advantage Theory—bahwa keunggulan kompetitif lahir dari jejaring dan sinergi.

Dari sisi Resource-Based View (RBV), setiap dosen dan institusi memiliki sumber daya unik: pengetahuan, pengalaman, dan jejaring. Keunggulan berkelanjutan akan tercipta ketika sumber daya itu digabungkan dan dikelola secara sinergis. Hibah ini menjadi bukti: inisiatif sederhana, bila dikelola bersama, dapat tumbuh menjadi kekuatan besar.

Peran AFEBSI Jawa Timur

Sebagai Ketua DPD AFEBSI Jawa Timur, capaian ini menjadi cermin sekaligus pengingat. Jika tiga kampus bisa berinisiatif menorehkan prestasi bersama, maka AFEBSI di tingkat provinsi pun dapat berbuat lebih. Kolaborasi lintas fakultas, program studi, dan dosen bukan sekadar pilihan, melainkan kebutuhan strategis.

AFEBSI dapat mengambil peran sebagai katalisator jejaring, memastikan setiap potensi individu terakselerasi menjadi kekuatan kolektif. Dengan energi kolektif yang terarah, Jawa Timur bukan hanya memiliki pendidikan tinggi swasta yang tangguh, tetapi juga ekosistem akademik yang berdaya saing nasional bahkan internasional.

Sinergi adalah Kunci

Hibah riset kolaboratif ini menjadi pemantik yang sangat berarti. Ia mengingatkan bahwa keberhasilan tidak selalu lahir dari struktur besar, tetapi bisa tumbuh dari inisiatif sederhana yang disinergikan. Dari sinilah, harapan bagi pendidikan tinggi swasta di Jawa Timur menemukan pijakannya: bahwa sinergi adalah jalan menuju masa depan yang berkelanjutan.

Seperti kata bijak:

“Kolaborasi adalah jalan tercepat menuju keberlanjutan. Sumber daya yang terhubung akan selalu lebih kuat daripada sumber daya yang berjalan sendiri.”

Urip iku Urup. Setiap kata adalah cahaya. Semoga catatan kecil ini menjadi sedekah yang menyalakan kebaikan bersama.

Salam hangat dan hormat,

Dr. Agus Andi Subroto

Dekan FHB ITB Yadika Pasuruan

Ketua DPD AFEBSI Jawa Timur

Surabaya, 23 September 2025

Related Posts